The Largest Indonesian Visual Blog

Tampilkan postingan dengan label pssi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label pssi. Tampilkan semua postingan

8.7.19

Sepakbola Indonesia Mirip Arena Gladiator

Pertandingan liga sepakbola Indonesia tak ubahnya mirip pertandingan gladiator. Takling-takling keras, sikut maupun benturan keras menjadi suguhan yang biasa di lapangan. Akibatnya  adu mulut antarpemain maupun dengan wasit kerap terjadi selama pertandingan, bahkan sampai juga melibatkan emosi suporter kedua kesebelasan.

Permainan kasar yang terjadi di Liga 1 maupun liga-liga di bawahnya, tak pelak masih mewarnai sepakbola tanah air. Banyak pemain yang menjadi korban, bahkan tak sedikit meninggal dunia di lapangan.

Prilaku kasar saat pertandingan ini, jelas pemicunya adalah ketidaktegasan wasit. Para pemain menjadi berani bermain kasar menjurus brutal karena wasit seolah pelit mengeluarkan kartu. Banyak pertandingan di Liga 1 yang seharusnya pemain diganjar kartu merah langsung, malah dibiarkan atau sekedar diberi kartu kuning.

Ketidaktegasan wasit saat pemimpin pertadingan, membuat permainanpun menjadi sering terhenti karena banyak terjadi pelanggaran. Pemain seolah menerapkan permainan kasar dibalas kasar, karena mereka yakin wasit akan takut mengeluarkan kartu merah. Padahal sebagai pengadil di lapangan, wasit harus bertindak tegas untuk melindungi keselamatan pemain.


Pelitnya wasit Indonesia dalam menegakan peraturan pertandingan liga, tentunya sangat berimbas besar kepada Timnas Indonesia saat bertanding dengan negara lain. Para pemain Timnas Indonesia tidak akan berani bermain kasar seperti halnya ketika main di klubnya. Mereka tahu, sedikit saja bermain kasar maka akan mendapat hukuman kartu. Akibatnya, pemain Timnas Indonesia – terutama pemain bertahan - tampak kikuk ketika harus menahan serbuan lawan. Karena permainan kasar menjurus brutal di pertandingan internasional malah akan berbuah kartu merah.

Prestasi Timnas Indonesia yang belum juga membaik, tentunya bukan sekedar menyalahkan pelatih dan pemain, tetapi juga harus ada perubahan mental dan kualitas dari wasit yang memimpin setiap pertandingan di liga. Kalau kualitas wasitnya tidak pernah membaik, maka akan sulit membentuk Timnas Indonesia yang hebat.(Ft:Istimewa)





Share:

18.2.17

Ini Dia Daftar Pemain Timnas U-22 Pilihan Pelatih Luis Milla

Akhirnya PSSI mengumumkan 25 pemain yang akan mengikuti pemusatan latihan tahap pertama Timnas Indonesia U-22.

Pelatih Luis Milla banyak memilih para pemain jebolan Timnas U-19 era Indra Sjafri yang memang kerap bermain sebagai starting eleven di klubnya masing-masing. Selain didominasi jebolan Timnas U-19 se-angkatan Evan Dimas Darmono, bintang muda Persib Bandung, Febri Haryadi dan Gian Zola juga masuk dalam skuad pelatih asal Spanyol ini.

Timnas Indonesia U-22 rencananya akan melakukan pemusatan latihan di Eropa pada periode Mei hingga Juni 2017. Tapi, sebelum berlatih di Eropa, mereka  akan terjun  di ajang Islamic Solidarity Games 2017, Baku, Azerbaijan.

Berikut daftar 25 pemain yang ikut dalam seleksi tahap pertama Timnas U-22:
Kiper: Kurniawan Kartika Adjie (Persiba Balikpapan), Muhammad Riyandi (Barito Putera), Rully Desrian (Bali United).
Bek: Nazar Nurzaidin (Barito Putera), Putu Gede Juni Antara (Bhayangkara FC), Hansamu Yama Pranata (Barito Putera), Ryuji Utomo (Persija Jakarta), Mochamad Zaenuri (Perseru Serui), Bagas Adi Nugroho (Arema FC), Hanif Abdurrauf Sjahbandi (Arema FC), Zalnando (Sriwijaya FC), Ricky Fajrin (Bali United).
Gelandang: Muhammad Hargianto (Bhayangkara FC), Rizky Dwi Feriyanto (Madura United), Paulo Sitanggang (Barito Putera), Gian Zola (Persib Bandung), Febri Haryadi (Persib Bandung), Miftahul Hamdi (Bali United), Nasir (Arema FC), Evan Dimas Darmono (Bhayangkara FC), Arsyad Yusgiantoro, Saddil Ramdani (Persela Lamongan), Yabes Roni Malaifani (Bali United).
Striker: Ahmad Nur Hardianto (Persela Lamongan), Marinus Mariyanto Wanewar (Persipura Jayapura).
Share:

14.2.17

PSSI Akan Menaturalisasi Kiper Juventus dan Eks Lazio

Ambisi besar PSSI untuk meningkatkan prestasi sepakbola Indonesia di kancah internasional, bukan hanya merekrut pelatih sekaliber Luis Milla asal Spanyol. Namun PSSI juga akan menaturalisasi beberapa pemain berdarah Indonesia yang berlaga di luar negeri, termasuk kiper muda Juventus, Emil Audero Mulyadi yang sekarang menjadi pelapis Gianluigi Buffon.


Seperti diberitakan bola.liputan6.com,. selain Emil Audero Mulyadi, ada 13 pemain yang menjadi pantauan PSSI untuk dinaturalisasi. Selain Mulyadi, PSSI juga berencana menaturalisasi mantan gelandang Lazio kelahiran Bandung, Jawa Barat, Lorenzo Pace.

Hal ini diungkapkan oleh Sekretaris Jenderal PSSI, Ade Wellington usai acara pembukaan Piala Presiden di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Sabtu (4/2/2017) sore. Menurut Ade, ada 13 pemain yang saat ini berada di Asia dan Eropa masuk dalam pantauan PSSI, tujuh di antaranya berada di Spanyol.

Pace saat ini membela kub Serie D, Trastevere, sedangkan Mulyadi menjadi salah satu kiper pelapis Gianluigi Buffon. Hingga saat ini, PSSI masih terus mendata pemain berdarah Indonesia lainnya yang tersebar di Eropa.

"Dalam proses pemantauan, dari Belanda ada dua, satu lagi yang main di Belgia usianya masih 20. Di Italia ada Mulyadi dan Pace. Kalau yang di Asia, Andri (Syahputra). Sisanya tujuh di Spanyol yang latihan di Valencia," kata Ade.

Ade melanjutkan, untuk proses naturalisasi Andri Syahputra, PSSI membutuhkan bantuan dari pelatih Timnas Indonesia U-19, Indra Sjafri. "Coach Indra punya hubungan yang baik dengan orang tua Andri. Mereka sama-sama orang Sumatera," ujarnya.


"Kami sudah komunikasi dengan mereka (keluarga Andri) sejak kemarin. Usianya masih 17 tahun, dia bisa diproyeksikan untuk ikut AFF U-17 di Thailand," ucap Ade menambahkan.

Sementara itu, dua dari tujuh pemain Spanyol yang bakal dinaturalisasi PSSI diketahui bernama Dallen Ramadhan dan Mahir Radja Satya Djamaoeddin. Lima pemain lainnya identitasnya masih belum terungkap.(Sumber: Bola.liputan6.com)
Share:

6.11.15

Kalah Lagi di PTUN, Kemenpora Harus Cabut SK Pembekuan PSSI

Insan sepakbola Indonesia sangat berharap besar pembekuan PSSI oleh Menpora segera dicabut. Harapan ini muncul setelah Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) kembali memenangkan perkara di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta. PTUN menolak banding Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) atas putusan PTUN Nomor 91/G/2015/PTUN-JKT yang memenangkan PSSI terkait pembekuan kepengurusan PSSI.

Penolakan banding dari Kemenpora dituangkan dalam amar putusan PTUN Jakarta bernomor 266/B/2015/PTUN tertanggal 28 Oktober 2015, yang menguatkan putusan PTUN nomor 91/G/2015/PTUN JKT tanggal 14 Juli 2015. Dengan ditolaknya banding tersebut, PSSI di bawah kepengurusan Ketua Umum PSSI La Nyala Mattaliti terbuka untuk menjalankan roda organisasi.

Namun, itu masih sementara. Sebab ada peluang Kemenpora melakukan kasasi atas keputusan tersebut. Ketua tim pembela PSSI Togar Manahan Nero di kantor PSSI, Kamis (5/11/2015) berharap Kemenpora tidak melakukan upaya hukum kasasi atas keputusan PTUN.

“Saya sebagai tim pembela PSSI berharap Menpora tidak lagi mengambil upaya hukum Kasasi. Sebab, itu hanya akan merugikan stakeholder sepak bola Indonesia akibat proses perkara hukum yang berkepanjangan," kata Togar dilansir laman resmi PSSI.

"Lagi pula, langkah itu hanya akan mengulur waktu, karena SK Pembekuan PSSI tersebut sudah diuji di dua tingkat pengadilan, dan dengan jelas diputuskan untuk dibatalkan dan dicabut. Jadi, di tingkat Kasasi pun, saya yakin, para Hakim Agung akan memutus sama dengan dua tingkat peradilan di bawahnya,” imbuhnya.

Sekadar membalik ingatan, pada April 2015, Menpora Imam Nahrawi membekukan kepengurusan PSSI lewat SK Pembekuan Menpora bernomor 01307 tanggal 17 April. Namun keputusan pembekuan itu digugat oleh Ketua Umum PSSI La Nyala Mattaliti ke PTUN.

Hasilnya, pada Juli Majelis Hakim PTUN mengabulkan gugatan La Nyala dengan menyatakan pembekuan tersebut tak berlaku. PTUN memerintahkan Kemenpora mencabut keputusan pembekuan tersebut. Akan tetapi putusan pengadilan tingkat pertama itu mendapat perlawanan. Menpora memerintahkan agar kuasa hukumnya mengajukan banding.(Sumber:http://soccer.sindonews.com/read/1059268/58/banding-kemenpora-ditolak-ptun-menangkan-pssi-lagi-1446735258)

Share:

17.9.13

Evan Dimas Bintang Baru Sepakbola Indonesia

Pecinta sepak bola tanah air sepekan terakhir ini seolah dibuat terkesima dengan sosok pemain muda bernama Evan Dimas. Ia adalah kapten Timnas Indonesia U-19 yang tengah berlaga di kejuaraan Piala AFF U-19 yang berlangsung di Jawa Timur.

Dari empat laga yang dijalani Indonesia, pemain yang berposisi gelandang itu telah mencetak lima gol. Hal tersebut menjadikannya untuk sementara menjadi top skorer kedua ajang tersebut di bawah bomber Vietnam, Nguyen Van Toan.

Pemain berusia 18 tahun itu memulai kiprahnya di turnamen se-Asia Tenggara ini dengan membawa timnya menggulung Brunei Darussalam. Meskipun tak mencetak gol, sejumlah assist dan crossing-nya yang akurat memanjakan para penyerang Indonesia sekaligus menginspirasi Garuda Muda untuk menang 5-0.

Di laga kedua melawan Myanmar, pemain yang memperkuat Persebaya 1927 itu mulai menunjukkan tajinya. Ia mencetak gol pertama Indonesia di menit ke-6 dan mengantarkan skuat Indra Sjafri menang 2-1 sekaligus tiga poin kedua skuat Garuda Muda di ajang AFF U-19.

Evan kembali unjuk gigi di partai ketiga melawan Vietnam. Sebuah tendangan dari luar kotak penalti membuat kiper Vietnam terperangah dan sempat membawa timnya di atas angin meskipun pada akhirnya kalah 1-2.

Akan tetapi penampilan terbaiknya sejauh ini adalah pada laga melawan Thailand, Senin (16/9) malam. Ia mencetak hat-trick pada laga tersebut yang sekaligus mengantarkan timnya menggulung musuh bebuyutan Indonesia tersebut dengan skor 3-1. Hasil itu juga sekaligus menyingkirkan Thailand dari turnamen.

Siapakah Evan Dimas? Ia adalah seorang putra Surabaya yang lahir dari pasangan Condro Permono dan Ana. Tahun 2012 lalu, ia terpilih masuk ke dalam skuat sepak bola Jawa Timur yang berlaga di PON di Pekanbaru.

Di level tim nasional, ia sudah memulai karirnya di tingkat U-17. Juga menyandang ban kapten, ia mengantarkan Garuda Muda menjuarai HKFA International Youth Invitation Tournamen di Hongkong pada tahun 2012.

Ia juga merupakan wakil Indonesia dalam ajang pencarian bakat bertajuk ‘The Chance’ yang disponsori oleh salah satu apparel terkenal. Ia menjadi satu dari 100 anak yang beruntung bisa dilatih oleh mantan pelatih Barcelona Pep Guardiola.

Sayang saat ini terdapat kendala yang bisa mengancam karir sepak bolanya. PSSI hingga saat ini belum mengubah status Evan dari pemain amatir ke profesional. Besar kemungkinan karena klub Persebaya 1927 yang diperkuat Evan saat ini bukan merupakan klub yang diakui PSSI.

Biodata Evan Dimas:

Nama Lengkap: Evan Dimas Darmono
Tempat Lahir: Surabaya
Tanggal Lahir: 13 Maret 1995
Kebangsaan: Indonesia
Posisi: Gelandang Serang

Sumber http://www.republika.co.id/berita/sepakbola/liga-indonesia/13/09/17/mt8x20-fakta-tentang-evan-dimas-kapten-timnas-u19
Share:

8.7.13

Selama Ramadhan ISL Digelar Malam Hari

Selama bulan suci Ramadhan, pertandingan Indonesia Super League (ISL) akan digelar pada malam hari. Hal itu sudah dikonfirmasi langsung oleh Joko Driyono selaku CEO PT.Liga Indonesia.


"ISL selama bulan Ramadan, kickoff akan dimulai malam, 2-3 jam setelah buka puasa," ujar Djoko Driyono di kantor PSSI, Senayan, Jakarta, Senin (8/7/2013).

Joko juga menilai, secara rating siaran pertandingan di malam hari lebih meningkat."Secara rating akan lebih bagus dibandingkan dengan dari bukan bulan puasa," lanjut Djoko.

Sementara itu, ketika disinggung tentang kompetisi Indonesia Premier League (IPL), Djoko mempunyai jawabannya sendiri.

"IPL selama ramadhan tidak bergulir, putaran pertama telah selesai. Saat ini. Mereka sedang dalam masa evaluasi," paparnya.

Sumber
Share:

1.3.13

Halim Mahfudz Semakin Galau Pasca Dipecat Jadi Sekjen PSSI

Halim Mahfudz tampak sudah galau pasca dipecat sebagai Sekjen PSSI. Dia ternyata tidak mau meletakan jabatannya dan bersikukuh tetap mengaku sebagai Sekjen PSSI. Padahal, di situs resmi FIFA untuk halaman Indonesia per Kamis (28/2), nama Halim Mahfudz sudah diganti oleh nama Hadiyandra.

Ngeyelnya bos Halma Strategic ini, kontan membuat semakin banyak masyarakat Indonesia pecinta bola  yang muak. Mereka menganggap Halim dan konco-konconya tidak ingin sepakbola Indonesia bersatu. Padahal kinerja mereka sama sekali nol besar. Mulai dari pelaksanaan kompetisi IPL yang ancur-ancuran karena banyak klub peserta yang belum siap, hingga prestasi Timnas yang jadi bulan-bulanan lawan di ajang internasional.

Seperti dilansir Antara, Halim Mahfudz menegaskan jika dirinya tetap menjadi Sekjen PSSI, meski berdasarkan rapat Komite Eksekutif (EXCO) telah dilengserkan dari jabatannya. "Saya menolak keputusan yang tidak prosedural. Makanya saya tetap pada posisi saya sebagai Sekjen PSSI," kata Mahfudz, (28/2/13).

Dalam rapat yang dihadiri enam dari 11 anggota EXCO ini juga diputuskan pengganti Mahfudz adalah Hadiyandra. Sebelumnya, pengganti CEO Halma Strategic itu menjadi Deputi Sekjen PSSI Bidang Organisasi.

Anggota EXCO yang hadir dalam rapat adalah Djohar Arifin Husin, Mawardi Nurdin serta empat anggota yang baru saja bergabung karena mendapatkan sanksi, yaitu La Nyalla Mattalitti, Roberto Rouw, Erwin Dwi Budiawan serta Tony Apriani.

Halim menilai posisi empat anggota itu tidak sah karena belum disahkan dalam kongres. Sesuai dengan rencana Kongres PSSI baru akan digelar 17 Maret mendatang. "Kongres juga belum terjadi, tetapi mereka sudah ikut dalam rapat. Padahal, sebagai Sekjen saya tidak pernah mengirimkan undangan rapat EXCO," tuturnya.

Dengan tetap pada posisinya, Halim mengaku akan tetap bekerja sesuai tugas yang selama ini dia emban termasuk akan menyiapkan segala keperluan pelaksanaan Kongres PSSI. Bahkan, Halim mengatakan, Kongres PSSI ini akan berlangsung di Bandung. Padahal jelas-jelas sebelumnya Ketua Umum PSSI Djohar Arifin menyatakan Kongres PSSI akan berlangsung di Hotel Borobudur Jakarta.

Kalau Halim bersikukuh mau Kongres di Bandung, apa tidak tahu kalau Viking dan Bobotoh sangat anti Halim Mahfudz dan cs-nya? Bahkan di beberapa komentar situs olahraga, suporter fanatik Persib tersebut, siap merapatkan barisan agar tidak ada Kongres ala Halim cs di Bandung. Jadi, siap-siap saja menggelar kongres di pinggir jalan sambil gelar tikar.***


Share:

20.2.13

Nah, Ketahuan Siapa yang Tidak Ingin Sepakbola Indonesia Bersatu

Rupaya ada yang tidak setuju sepakbola Indonesia kembali bersatu.  Setelah ada kesepakatan antara Ketua Umum PSSI Djohar Arifin dan KPSI yang dimediasi Menpora Roy Suryo sehingga melahirkan MOU PSSI jilid II di kantor Menpora, Senin (18/2) lalu, ternyata ada petinggi PSSI yang kasak-kusuk mendatangi Konfederasi Sepakbola Asia (AFC). Tujuannya dipastikan ingin menggagalkan atau membuat Kongres PSSI tanggal 17 Maret 2013 dead lock.


Terlihat keinginan agar PSSI tidak ada perubahan adalah seperti langkah yang dilakukan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI Halim Mahfudz. Dia menemui Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) terkait lahirnya MOU PSSI jilid II di kantor Menpora tersebut.

Kepergian Halim Mahfudz ini juga membuat geram Direktur Media PSSI, Tommy Arief. Diberitakan Sindonews.com (20/2/2013), Tommy Arief mengatakan langkah Halim menemui AFC salah sasaran. Semestinya Halim berkonsultasi dahulu sebelum memutuskan berangkat ke AFC, kemarin 19 Febuari 2012.

"Ngapain lagi dia (Halim Mahfudz) ke sana (AFC). Kan sudah selesai diputuskan semalam. Tidak masuk akal," ujarnya ketika ditanya wartawan di Kantor PSSI, Senayan Jakarta.

Sementara itu, juru Bicara PSSI mengatakan Tindakan Halim sangatlah konyol. Pasalnya, Halim tak mempunyai wewenang akan hal itu. Bahkan seharusnya Halim mengikuti sidang Komisi Disiplin PSSI terkait konflik BTN.

"Yang berhak mewakili PSSI keluar adalah ketua umum. Sekarang Halim ada surat tugas tidak dari Pak Djohar?" katanya ditempat yang sama

Sebelumnya, Halim , mengatakan bahwa pihaknya akan berkoordinasi dengan Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC), untuk membahas surat dari FIFA yang dilayangkan kepada Menpora Roy Suryo, tertanggal 13 Februari 2013.

Menurut Halim, ada yang perlu dipahami di dalam surat FIFA kepada Menpora itu. Berdasarkan kesepakatan rapat di Tokyo, Jepang, Desember 2012, FIFA memerintahkan kepada AFC untuk membantu proses penyelesaian konflik PSSI.

"Berdasarkan kesepakatan pertemuan di Tokyo, isu Indonesia dipindahkan dari FIFA ke AFC. Jadi yang menangani masalah di Indonesia saat ini adalah AFC, bukan FIFA,” kata Halim di kantor PSSI, Jakarta, 19 Febuari 2013.

Dari pernyataan dan kepergian Halim Mahfudz menemui AFC tanpa ijin Djohar Arifin, jelas-jelas dia tidak ingin Kongres PSSI jilid II berlangsung sukses untuk kembali mempersatukan sepakbola Indonesia dan mengakhiri konflik. Padahal surat dari FIFA kepada Menpora tanggal 13 Februari 2013 itu, jelas merupakan peringatan terbaru untuk PSSI. Karena FIFA merasa AFC pun tidak tegas membereskan kisruh sepakbola Indonesia

Halim juga bisa dianggap tidak menghargai jerih payah pemerintah untuk kemajuan sepakbola Indonesia, bahkan semakin memperlihatkan tidak harmonisnya pengurus PSSI.

Sumber: http://soccer.sindonews.com/read/2013/02/20/58/719827/langkah-sekjen-pssi-temui-afc-tidak-masuk-akal
Share:

8.2.13

Ketum PSSI Djohar Arifin Semakin Otoriter Semau Gue

Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Djohar Arifin semakin otoriter. Tiba-tiba saja dia menunjuk Luis Manuel Blanco asal Argentina sebagai pelatih kepala Timnas Senior Indonesia.

Penujukkan Blanco jelas membuat Komite Eksekutif (Exco) PSSI terkaget-kaget karena pergantian pelatih harus berdasarkan rapat bersama Exco PSSI terlebih dahulu.

Kekagetan Exco PSSI dilontarkan Bob Hippy yang juga bertindak sebagai Koordinator Timnas. Ia mengatakan dalam keterangan pers tadi malam (7/2/2013), penunjukkan Luis Blanco oleh Djohar Arifin bukan merepresentasikan sikap PSSI. Pasalnya penunjukkan itu bukan berdasarkan hasil rapat Exco PSSI. Bahkan Bob dan anggota exco lainnya sama sekali belum pernah membaca Curiculum Vitae (CV) Luis Blanco.

Yang lebih absurb lagi usai memperkenalkan Luis Blanco kepada pers (7/2/2013), Djohar mengatakan bahwa posisi Nil Maizar tetap sebagai pelatih kepala Timnas Indonesia di kualifikasi Piala Asia 2015 dan Aji Santoso menangani PSSI U-23. Bingung kan?

Langkah-langkah semau gue Djohar Arifin yang jelas-jelas melanggar statuta, kerap dibarengi dengan dalih bahwa langkahnya ini dilakukan demi kejayaan Merah-Putih. "Itu urusan kami. Dan ini semua demi Merah-Putih," ujarnya ketika didesak wartawan sewaktu pengangkatan Luis Blanco yang diduga tidak melalui rapat Exco PSSI.

Djohar sendiri dalam memimpin PSSI ternyata tidak transparan dan akuntable. Contohhnya, dia tidak mau terus-terang berapa kontrak Luis Blanco dan siapa yang mendanainya.

Jadi, jangankan masyarakat, kroni-kroninya yang berada di Exco PSSI pun, bahkan tidak ada yang tahu-menahu soal pengangkatan pelatih baru asal Argentina ini.


Share:

6.2.13

Pemain Timnas Indonesia Raphael Maitimo Ternyata Pernah Satu Tim dengan Van Persie dan Sneijder

Pemain naturalisasi asal Belanda, Raphael Gueilermo Eduardo Maitimo, ternyata pernah bermain satu tim bersama Sneijder (Galatasaray) dan van Persie (Manchester United) sewaktu memperkuat Timnas Belanda. Berdasarkan rekam jejak yang dikirim Asosiasi Sepak Bola Belanda (KNVB), Raphael tercatat lima kali membela Belanda U-17.

Adanya pemberitahuan dari KNVB tersebut, Maitimo diragukan bisa dimainkan pada pertandingan pertama Indonesia melawan Irak di Grup C Pra Piala Asia 2015 di Dubai, Uni Emirat Arab pada 6 Februari 2013.

Mengenai peluangnya untuk membela Timnas Indonesia melawan Irak, Raphael Maitimo optimistis Timnas Indonesia tanpa dirinya bisa memberikan perlawanan saat menghadapi Irak. Ia pun menilai dengan atau tanpa pemain dari kompetisi Liga Super Indonesia (LSI), Indonesia memiliki kesempatan.

Menurut Raphael, di sepak bola segalanya mungkin terjadi. Semua kesempatan terbuka, termasuk untuk Indonesia.

"Dan Kami harus bersiap mulai sekarang. Memberikan seluruh kemampuan. Pemain berhutang kepada negaranya," ungkap Raphael seperti dikutip dari harian Warta Kota.
Share:

3.2.13

Timnas Indonesia Bakal Kalah 10 - 0 (Lagi!)?

Timnas Indonesia akan menghadapi tim tangguh Irak pada tanggal 6 Februari 2013 mendatang. Di ajang Pra Pria Asia 2015 ini, Timnas Indonesia yang mengusung kekuatan seadanya memang tidak diunggulkan. Namun, pelatih Nil Maizar sudah punya bayangan mengenai taktik yang akan diterapkan saat melawan Irak nanti.

Harus diakui Timnas Indonesia asuhan pelatih Nil Maizar yang akan bertanding melawan Irak merupakan para pemain yang masih minim jam terbang bermain di laga internasional. Di antaranya yaitu, beberapa pemain yang tergabung di dalam tim PON Papua 2012 seperti, Eldjo Iba, Yorgen Wayega, dan Fasco Manibor.

Sementara, pemain lainnya merupakan para pemain yang memperkuat klub-klub peserta kompetisi Indonesian Premier League (IPL), seperti Semen Padang, Persebaya Surabaya, Persiba Bantul, dan beberapa klub lainnya.

Hasil pertandingan melawan Irak ini, menurut Menpora Roy Suryo menjadi deadline bagi PSSI kepengurusan Djohar Arifin cs. "Saya menargetkan kepada PSSI untuk melaksanakan amanat rakyat dengan sebaik-baiknya. Saya tidak akan mengintervensi skuat tim. Hasilnya nanti akan dinilai oleh rakyat, jika baik maka timnas bentukan PSSI akan diakui oleh masyarakat dan apabila hasilnya tidak baik maka ada langkah selanjutnya," ujar Roy Suryo beberapa waktu lalu jelang Timnas Indonesia berangkat ke Yordania untuk melakukan pertandingan persahabatan. Akhir dari pertandingan persahabatan itu sendiri Indonesia kalah telak 0-5.

Bukan tak mungkin, kalau melihat hasil dari laga persahabatan melawan Yordania, sejarah Indonesia kalah 0-10 ketika melawan Bahrain akan terulang lagi. Apalagi Yordania sendiri levelnya masih di bawah Irak dan ini pertandingan serius bukan sekedar laga ujicoba.


Share:

Irfan Bachdim : Saya dan Keluarga Butuh Makan

Carut marut persepakbolaan Indonesia semakin berimbas ke pemain. Bahkan pemain sekaliber Irfan Bachdim menulis dalam akun Twitternya : "Saya tidak mendapatkan gaji selama delapan bulan di Persema. Siapa yang mau bekerja tanpa mendapat gaji selama delapan bulan? Saya lakukan itu, karena saya mencintai sepakbola. Tapi sekarang saya harus membuat pernyataan, saya tidak bisa bermain lagi tanpa mendapatkan uang. Saya dan keluarga butuh makan."

Kagalauan yang ditulis di Irfan Bachdim di Twitter-nya itu, karena menuding Persema Malang ingin menghancurkan karirnya dengan menghambat kepindahan dirinya ke klub Thailand Premier League (TPL) Chonburi FC.

Seperti diberitakan goal.com (1/2/2013), Irfan sudah menandatangani kontrak dua tahun dengan Chonburi FC. Namun kepindahannya ke klub Thailand ini terganjal international transfer certificate (ITC). Persema hingga kini mengklaim mereka belum melepas Irfan, dan Chonburi tak pernah melakukan pembicaraan dengan mereka. Persema mengklaim Irfan masih terikat kontrak hingga 2014.

"Saya sudah membuat keputusan bagus dengan meminta kepada Chonburi FC untuk mengikuti trial di sana, dan saya sudah membuktikan pantas mendapatkan tempat di tim mereka," tulis Irfan.

"Saya memilih Thailand untuk mengembangkan diri, dan Persema tidak mau bekerja sama untuk menuntaskan transfer saya."

"Persema melakukan segalanya untuk menghancurkan karir saya, karena mereka tidak mau bekerja sama untuk menyelesaikan kontrak saya. Aturan FIFA menyebutkan, setelah tiga bulan tidak mendapatkan gaji, Anda berstatus bebas transfer!!"

"Karena itu, saya melakukan pendekatan kepada Chonburi, karena menurut saya itu bisa menjadi langkah terbaik untuk meningkatkan diri saya sendiri!"

"Saya tak tahu apa yang ditulis media, karena saya tak pernah berbicara dengan mereka. Namun yang saya tahu, Persema mencoba untuk menghancurkan karir saya. Jika Persema ingin menghancurkan karir saya, maka sulit bagi saya memberikan yang terbaik untuk Indonesia."

Irfan juga mengungkapkan dirinya akan bertolak ke Dubai, Uni Emirat Arab, untuk memperkuat timnas senior yang bakal melakoni laga perdana Grup C kualifikasi Piala Asia 2015 melawan Irak.

Nah, ini bukti kecintaan striker blasteran Belanda terhadap Indonesia seperti di tulis di akun Twitternya, "Berusaha melakukan apa pun untuk sepakbola Indonesia. Besok saya akan pergi ke Dubai untuk bertarung demi negara kami! Saya tidak akan meninggalkan TIMNAS INDONESIA!!"

http://www.goal.com/id-ID/news/1387/nasional/2013/02/01/3718946/irfan-bachdim-persema-malang-ingin-hancurkan-karir-saya?ICID=AR_DM_1

Share:

2.12.12

Foto Suporter Indonesia Dihajar Fans Malaysia di Bukit Jalil

Pertemuan Timnas Indonesia melawan Malaysia, selalu berlangsung panas dan sarat gengsi. Termasuk suasana panas di antara suporter.

Bentrok pun tak terhindar saat kedua suporter bertemu di area Bukit Jalil sebelum berlangsungnya laga babak penyisihan grup yang sangat menentukan bagi Indonesia maupun Malaysia. Dari foto yang berhasil diabadikan oleh fotografer Kantor Berita Antara, tampak salah satu suporter Indonesia terjatuh dan ditendang oleh seseorang yang diduga fans Malaysia. Timnas Indonesia akhirnya menyerah 0-2 dan harus mengubur impian setinggi langit menjadi juara Piala AFF 2012.

Harusnya Djohar Arifin malu, dan bertanggungjawab semakin terpuruknya prestasi Timnas Indonesia di ajang internasional.

                                                                                                                                                               Foto:Antara


Share:

15.3.12

PSSI Tak Gubris Keputusan KONI

Pemerintah yang semakin gerah dengan permasalahan yang terjadi dalam tubuh PSSI, akhirnya mengeluarkan keputusan untuk menyelesaikan masalah tersebut. Ketua Umum KONI Pusat, Tono Suratman, mengatakan bahwa pihaknya telah menetapkan sembilan putusan untuk menyelesaikan permasalahan internal organisasi PSSI. Keputusan itu disampaikan usai melakukan pertemuan dengan pihak PSSI dan KPSI (15/3/2012).

Mengenai adanya keputusan KONI Pusat ini, Wakil Sekretaris Jenderal Bidang Organisasi PSSI Hadiyandra mengungkapkan, sembilan keputusan yang dikeluarkan KONI, terutama poin keenam, bisa mengundang sanksi FIFA. Hal itu diungkapkan Hadiyandra kepada wartawan di sekretariat PSSI di kawasan Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta.

Seperti diberitakan Metronews.com (15/3), Hadiyandra menyoroti butir keenam dari keputusan KONI, yakni jika rekonsiliasi antara PSSI dan KPSI tak selesai, KONI sebagai induk organisasi olahraga yang bertanggung jawab terhadap keberlangsungan pembinaan organisasi dan prestasti sepakbola di Indonesia, akan mengambil alih sementara kepengurusan sepakbola Indonesia hingga digelarnya KLB sesuai Statuta KONI pasal 30 ayat (9).

“PSSI tak akan menentang anjuran KONI selama tidak bertentangan dengan ketentuan yang ada. Tapi, kami juga mengingatkan agar KONI tak menabrak aturan PSSI dan FIFA. PSSI punya aturan, dan presiden sudah menyampaikan campur tangan pemerintah akan menyebabkan sanksi kepada PSSI,” kata Hadiyandra.

Pernyataan yang disampaikan Hadiyandra ini menyiratkan bahwa PSSI tidak akan menggubris keputusan KONI untuk menyelesaikan konflik di tubuh PSSI terutama mengenai adanya dualisme kompetisi yakni ISL dan IPL.

Namun apapun yang terjadi, pemerintah harus tetap tegas untuk menyelamatkan persepakbolaan Indonesia. Salah satu caranya dengan melaksanakan butir keenam yang terdapat dalam 9 keputusan KONI ini.

Berikut 9 keputusan KONI dalam penyelesaian permasalahan internal organisasi PSSI:
1. Belajar dari pengalaman dua kali Kongres Luar Biasa (KLB) sebelumnya, maka KLB bukanlah satu-satunya cara penyelesaian konflik PSSI. Sehingga dapat diselesaikan bersama oleh PSSI dan KPSI dengan menjunjung tinggi prinsip dasar olahraga, fairness dan respect dan sepatutnya penyelesaian persoalan tidak melalui KLB. KONI merekomendasikan kepada PSSI dan KPSI untuk terus menerus tanpa henti melakukan rekonsiliasi penyelesaian permasalahan yang terjadi, sesuai Statuta PSSI dan regulasi sepak bola lainnya dengan supervisi KONI sebagai induk organisasi olahraga nasional sebagaimana diatur dalam UU nomor 3 tahun 2005 tentang sistem Keolahragaan Nasional.
2. Jika KLB dapat dihindari maka PSSI dan KPSI bersama-sama melaksanakan kongres biasa (tahunan) sesuai amanah statuta PSSI dengan merujuk pada Keputusan Kongres PSSI tanggal 19 Januari 2011 di Bali dan Kongres PSSI tanggal 9 Juli 2011 di Solo.
3. KONI menyadari bahwa KLB yang sesuai dengan prosedur dan mekanisme yang diatur dalam Ssatuta PSSI adalah hak konstitusional kedaulatan anggota yang harus dihormati. Jika PSSI dan KPSI bersama-sama melaksanakan KLB, maka sepatutnya agenda KLB hanya terbatas pada perubahan statuta PSSI.
4. Jika PSSI dan KPSI tetap pada pendirian masing-masing, maka KONI mempersilakan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut melalui Badan Arbitrase Olahraga Republik Indonesia (Baori).
5. Dengan mandat/persetujuan PSSI dan KPSI, KONI menyelenggarakan KLB yang agendanya terlebih dahulu mengubah Statuta PSSI dan kemudian memilih ketua umum.
6. Jika poin 1,2,3,4 dan 5 tersebut di atas, tidak dapat juga terselesaikan, KONI sebagai induk organisasi olahraga yang bertanggungjawab terhadap keberlangsungan pembinaan organisasi dan prestasi olahraga bola di Indonesia, akan mengambil alih sementara kepengurusan olahraga sepakbola Indonesia hingga digelarnya KLB. Sebagaimana diatur dalam Statuta KONI pasa 30 ayat (9).
7. Berkaitan dengan kompetisi yang sedang berlangsung, KONI berpendapat bahwa kedua kompetisi mempunyai spirit yang sama untuk memajukan sepak bola nasional, dan karenanya mempersilakan kompetisi IPL dan ISL adalah kompetisi yang sah dan diakui menurut hukum serta berjalan dengan pengelola yang profesional, transparan dan berkualitas.
8. Kompetisi tetap dilaksanakan karena terkait dengan kontrak pihak ketiga, kemudia dalam kurun waktu paling lama tiga tahun melakukan rekonsiliasi, setelah lebih dahulu mengkaji serta menemukan sistem kompetisi yang tepat dan menuntaskannya dengan melakukan revisi atas Statuta PSSI.
9. Tim Nasional adalah harkat dan martabat bangsa, oleh karena itu pembentukan timnas haruslah dilakukan tanpa diskriminasi dan memakai pemain terbaik yang pantas dan patut bermain sebagai pemain timnas baik IPL, ISL dan klub lainnya.

Share:

8.3.12

Pemerintah Tidak Berikan Dana Lagi Untuk PSSI

Langkah pemerintah untuk menghentikan sementara kucuran dana dan fasilitas kepada PSSI untuk kebutuhan timnas, merupakan langkah yang tepat. Ini boleh jadi semacam pelecut bagi Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husein untuk segera membereskan masalah yang terjadi selama ini, terutama pemilihan pemain Timnas yang dinilai sangat diskriminasi sehingga hasilnya Timnas memalukan bangsa Indonesia setelah dibantai Bahrain 10-0 di putaran empat Pra-Piala Dunia 2014.

Seperti dikutip JPPN.com, penghentian kucuran dana untuk Timnas Indonesia yang tidak memasukkan putra-putra terbaik bangsa tersebut disampaikan Sesmenpora Joko Pekik, (7/3).

"Pemerintah punya wewenang, dalam hal ini terhadap timnas. Timnas kali ini bukan timnas terbaik karena dibentuk atas dasar diskriminasi," kata Sesmenpora Joko Pekik kepada wartawan.

Menurut Joko, pemerintah kembali akan membantu pendanaan bila timnas sudah merepresentasikan betul putra-putra terbaik bangsa. Namun, dia tidak menyebutkan berapa anggaran buat PSSI yang ditahan sementara itu. "Pemain terbaik ada di klub lain. Hasilnya, timnas tidak terbaik dan hasilnya seperti dengan Bahrain itu (0-10)," tambahnya.

Seperti diketahui, PSSI telah mengajukan proposal sebesar Rp 40 miliar untuk membiayai berbagai kegiatan timnas di semua tingkatan usia. Ini salah satunya yang akan dihentikan sementara pemerintah.

"Ini bukan ancaman, tapi memperingatkan. Karena tugas pemerintah itu sesuai PP tentang keolahragaan itu punya wewenang di antaranya mengawasi. Pengawasan itu punya instrumen, sampai menegur, memberikan sanksi termasuk sanksi administratif, termasuk menunda atau menghentikan pemberian dana bantuan," bebernya.

Intinya, masih kata Joko, bukan kita hentikan dana ke PSSI, tapi hentikan dana bantuan ke Timnas PSSI jika timnas yang dibentuk itu masih ada diskriminasi.

Lebih lanjut dia mengatakan, misalnya dalam Timnas tersebut memberlakukan yang matanya sipit tidak boleh memperkuat timnas. "Nah kita sudah pasti tidak berikan dana bantuan kepada timnas tersebut. Idenya itu, semua cabang," jelasnya.

Sementara, penyetopan dana untuk Timnas ini membuat Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin kecewa. Menurutnya, keputusan pemerintah yang menyetop dana timnas dapat mempengaruhi dan merugikan semuanya. "Yang rugi bukan PSSI, tapi kita semua," ujar Djohar usai jumpa pers dengan perwakilan Boca Junior beberapa waktu lalu.

Dari pernyataan Djohar Arifin ini, tampaknya tetap akan bersikukuh untuk menolak
para pemain ISL masuk ke Timnas. Kecuali klub-klub yang berlaga di ISL mau mengikuti kompetisi IPL yang diakui PSSI. Dan itu pasti berat dilakukan klub-klub ISL.

Sebenarnya akar permasalahan sepak bola di Indonesia ada pada Djohar Arifin. Kalau saja dulu dia meneruskan kompetisi yang sudah berlangsung (ISL), dan menjadikan IPL sebagai kompetisi Divisi Utama, maka sepak bola kita tidak akan carut-marut. Tinggal nantinya memperbaiki kualitas ISL. Rasanya ini masuk akal kalau dilakukan, karena IPL belum lama berlangsung, sementara ISL sudah lebih dari empat tahun dan mayoritas pemain Timnas adalah dari klub-klub ISL yang sudah mapan.


Share:

1.3.12

PSSI Ternyata Sudah Bohongi FIFA

Masih kecewa dengan kekalahan paling memalukan Timnas Indonesia "IPL" dari Bahrain 10-0, baru saja saya membaca berita tentang kebohongan PSSI terhadap FIFA. Kalau berita seperti yang dirilis Media Indonesia ini benar, seharusnya pemerintah segera turun tangan untuk menangani ketidakberesan pengurus PSSI di bawah komando Djohar Arifin Husin ini.




Berita yang dirilis Media Indonesia itu mengungkapkan, satu lagi kebohongan PSSI sehubungan dengan bergulirnya kompetisi level teratas.

Dalam surat yang diterima Media Indonesia, Rabu (29/2), PSSI terbukti membohongi FIFA dengan mengatakan bahwa peserta Indonesian Premier League (IPL) semuanya merupakan klub-klub yang dulu berlaga di Indonesia Super League (ISL).

Pernyataan tersebut merupakan balasan PSSI atas permintaan bagian legal FIFA tertanggal 30 Januari 2012 yang meminta konfirmasi ulang atas keabsahan liga profesional yang kini bergulir di Tanah Air sesuai Statuta PSSI.

Dalam surat bertanda tangan Sekjen Tri Goestoro itu, PSSI dengan tegas menyatakan bahwa IPL merupakan satu-satunya kompetisi yang diakui oleh PSSI.

Namun di kalimat terakhir, PSSI mengatakan bahwa seluruh peserta IPL merupakan klub-klub liga super sehingga bergulirnya IPL tidak menyalahi Statuta PSSI.

"Partisipan IPL terdiri dari seluruh klub Liga Super seperti yang dimandatkan oleh Statuta PSSI," tulis Tri Goestoro dalam surat tertuju ke Konsil Legal mengenai Status Pemain FIFA Laura Romer Zantonelli itu.

Dari rencana slot 24 klub (18 ISL musim lalu plus 6 promosi gratis), kini peserta IPL hanya berjumlah 12 klub. Hanya Semen Padang dan Persijap Jepara yang merupakan peserta ISL musim lalu dan kini berkompetisi di IPL.

Dua sisanya yaitu Persiba Bantul dan Persiraja Banda Aceh merupakan tim promosi Divisi Utama. Sementara 6 lainnya promosi gratis (Persebaya, PSMS Medan, Bontang FC, Persema, PSM Makassar, dan Persibo Bojonegoro) dan beberapa merupakan klub kloningan (Jakarta FC kloning Persija dan dualisme Arema kloning Arema ISL).

Permintaan FIFA untuk mengonfirmasi keabsahan liga ini diduga terkait dengan status pemain yang akan berlaga di tingkat tim nasional. Seperti diberitakan sebelumnya, PSSI meminta FIFA mengabulkan sejumlah nama baru yang akan diturunkan untuk berlaga di partai terakhir kualifikasi Pra Piala Dunia 2014 kontra Bahrain.

Awalnya, FIFA menolak opsi tersebut dan meminta PSSI menurunkan skuat lama yang terdiri dari Bambang Pamungkas cs. Namun dengan adanya surat ini, FIFA memperbolehkan PSSI mengirim nama-nama yang hanya terdiri dari para pemain IPL.

Pembohongan soal kompetisi ini juga bakal dijalankan dalam Kongres Tahunan di Palangkaraya, 18 Maret 2012 mendatang. Meski sudah pasti tidak mengundang klub-klub Indonesia Super League di kongres tahunan, PSSI mencatut nama kompetisi yang dijalankan oleh PT Liga Indonesia itu.

Hal tersebut terungkap dalam dokumen Laporan Kegiatan PSSI Juli 2011-Februari 2012 yang diterima Media Indonesia, kemarin. Di halaman 3 tentang pelaksaan kompetisi liga profesional, PSSI menulis menjalankan ISL (bukan IPL) sebagai kompetisi kasta teratas di Tanah Air.

"Sesuai penetapan PSSI, pengelola kompetisi sepakbola profesional diserahkan kepada PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS). Ada dua kompetisi yang dijalankan, yaitu Indonesia Super League (ISL) dan Divisi Utama," kata pernyataan dalam laporan pertanggungjawaban PSSI tersebut.

Hal tersebut dilakukan agar kongres tidak bertentangan dengan Statuta PSSI Pasal 23 ayat 1a bahwa peserta kongres adalah 18 klub Liga Super. Hal tersebut juga dikukuhkan dalam Kongres Bali Januari 2011 lalu yang juga disebut dalam laporan pertangungjawaban tersebut meski Ketua Umum Djohar Arifin Husin berkali-kali menegaskan tidak mengakuinya.

"Liga super itu kan cuma istilah dalam Statuta saja, di pelaksanaannya kita menjalankan liga teratas dengan nama IPL dan di laporan pertanggungjawaban juga yang kita tulis adalah IPL, bukan ISL," kilah Ketua Panitia Kongres Tahunan Tondo Widodo ketika dihubungi Rabu (29/2). (Ash/OL-9)

Sumber: http://www.mediaindonesia.com/read/2012/03/03/302132/150/4/PSSI_Bohongi_FIFA
Share:

16.2.12

Persipura Vs Adelaide, PSSI Kebakaran Jenggot

Persipura harus mampu membuktikan kepada PSSI bahwa mereka bisa mengharumkan bangsa Indonesia di ajang Piala Champions Asia (LCA). Pasukan Jacksen F. Tiago ini akan melawan Adelaide United Australia dalam babak play-off yang akan berlangsung hari ini di Stadion Hindsmarsh, Adelaide, (16/2) pukul 19.30 waktu setempat.

PSSI memang aneh. PSSI seharusnya mendukung Persipura untuk mengembalikan kejayaan sepak bola Indonesia. Ini sebaliknya. PSSI seperti kebakaran jenggot malah mengajukan banding setelah badan arbitrase olahraga dunia (CAS) mengabulkan gugatan Persipura atas PSSI melalui putusan sela.

Persipura sebelumnya hampir tak bisa bertandung setelah tak didaftarkan konfederasi sepak bola Asia (AFC), karena lebih memilih berkompetisi di Indonesia Super League (ISL) yang dinilai ilegal oleh PSSI. Namun, hak mereka bisa kembali setelah CAS mengabulkan gugatan Persipura atas PSSI melalui putusan sela.

Bagaimanapun juga, sudah seharusnya PSSI mendukung Persipura untuk berlaga di Liga Champions Asia karena tim asal Papua ini akan berjuang untuk nama Indonesia. Selain juara ISL musim lalu, Persipura juga masih tim yang terbaik di Indonesia saat ini.

Tim pemenang pada laga ini nanti bakal merebut tiket tampil di babak penyisihan grup Liga Champions Asia. Hanya saja, jikapun menang atas Adelaide, Persipura belum tentu tampil ke babak utama karena menunggu putusan final CAS. Namun yang terpenting adalah membuktikan terlebih dahulu kepada PSSI bahwa Persipura sanggup mengharumkan nama bangsa. Mudah-mudahan seluruh pemain Persipura termotivasi sehingga mampu menampilkan permainan terbaiknya.***
Share:

10.10.11

Timnas Indonesia Berpeluang Menang Lawan Qatar

Timnas Indonesia membutuhkan kemenangan melawan Qatar. Hanya kemenanganlah yang bisa menjaga peluang lolos ke babak selanjutnya. Sebelumnya, dua laga awal melawan Iran dan Bahrain, Tim Garuda menderita kekalahan dan tidak mampu mencetak gol. Dua kekalahan ini membuat Indonesia berada di dasar klasemen. Sementara Qatar berada di peringkat tiga dengan mengoleksi dua poin.


Melihat peta kekuatan, Qatar memang masih lebih baik daripada Indonesia. Namun hal ini bukan berarti pasukan Wim ini menyerah begitu saja. Hasil seri dalam laga ujicoba melawan Arab Saudi pada 7/10 lalu, memberikan secercah harapan untuk bisa mencuri poin dari Qatar, termasuk ada peluang untuk mengalahkannya. Apalagi Timnas Indonesia tampil di hadapan publik sendiri di GBK Senayan.

Kalau saja Indonesia mampu mempertahankan performa seperti melawan Arab Saudi, terutama kedisiplinan para pemain belakang dan penampilan gemilang kiper I Made Wiryawan, bukan tak mungkin Indonesia bisa memenangkan pertandingan. Indonesia pernah menang melawan Qatar 7 tahun yang lalu. Justru melawan Arab Saudi, Indonesia selalu kalah, dan baru dalam ujicoba Jumat kemarin bisa menahan imbang.

Pertandingan tanggal 11/10 ini, menjadi pertandingan hidup mati bagi Timnas Indonesia untuk menjaga peluang lolos ke putaran selanjutnya. Boaz main atau tidak, masih banyak pemain-pemain depan Indonesia yang cukup tangguh. Yang terpenting adalah berjuang sampai tenaga penghabisan.***
Share:

1.2.11

Pegirim Email Isu Suap PSSI Ke Presiden Adalah Mata-Mata Israel?

Email yang dialamatkan kepada Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono serta tembusan kepada Menteri Pemudan dan Olah Raga, Ketua KPK, Ketua DPR, serta Ketua KONI mulai beredar luas di dunia maya.

Dalam surat ini, sang pengirim menyebutkan sejumlah dugaan adanya praktik jual beli laga Timnas Indonesia vs Malaysia di final Piala AFF 2010 yang dilakukan pejabat teras PSSI kepada bandar judi kelas kakap di Malaysia.
Tidak hanya menuding oknum PSSI tega membuat Tim Merah Putih kalah telak dari Malaysia 3-0, surat yang dikirimkan seseorang bernama Eli Cohen tersebut juga menuding sejumlah nama pejabat teras PSSI yang mendapatkan keuntungan besar atas kekalahan Indonesia tersebut.

Siapakah Eli Cohen sebetulnya Di dalam surat ini, ia mengaku sebagai pegawai pajak di lingkungan Kementerian Keuangan RI. Namun bisa dipastikan bahwa nama ini adalah nama samaran. Seperti diketahui, Eli Cohen adalah nama salah seorang agen rahasia terbaik Israel, Mossad yang lahir di Mesir, 26 Desember 1924.

Cohen dikenal karena pekerjaan mata-mata yang ia lakukan di Suriah untuk Israel. Dalam penyamarannya, ia berhasil menginfiltrasi lingkungan polilik dan militer Suriah dan berhasil menduduki jabatan penasehat kepala bagi Kementrian Pertahanan di negara Arab ini. Tindak-tanduknya diketahui dan ia pun ditangkap pihak berwajib Suriah. Ia dihukum gantung pada 1965.

Meski begitu, kawat-kawat intelejen yang ia kumpulkan diklaim sebagai salah satu faktor penting kesuksesan Israel memenangkan "Perang Enam Hari." Ia dianggap sebagai salah satu mata-mata paling sukses setelah Perang Dunia II dan namanya masuk dalam Museum mata-mata internasional di Washington DC, Amerika Serikat.(Sumber: Liputan6)
Share:

18.1.11

Irfan Bachdim dan Kim Kurniawan Korban Diktator PSSI

Hasil akhir seleksi Timnas U-23 yang akan diturunkan pada Pra-Olimpiade 2011, ternyata tidak menyertakan nama Irfan Bachdim dan Kim Kurniawan. Kedua pemain naturalisasi yang dinilai sangat layak masuk Timnas U-23ini, secara tragis "disisihkan" oleh kepentingan ego pribadi pengurus PSSI.

Irfan Bachdim dan Kim Kurniawan yang tetap kukuh membela klub yang berlaga di LPI, Persema Malang, memang harus menelan kenyataan pahit tidak bisa membela Timnas Indonesia. Harus kita akui kedua pemain muda ini memiliki dilema yang berat. Di satu sisi ingin membela tanah kelahiran orang tuanya, di sisi lain harus ingat kepada jasa Persema yang mendatangkan mereka ke Indonesia.

Akhirnya, pilihan Irfan dan Kim, adalah tetap di Persema sambil menunggu putusan masuk tidaknya ke Timnas U-23 atau dengan kata lain menunggu mencairnya hati PSSI. Padahal khusus Irfan Bachdim, seperti juga Okto Maniani, Kurnia Mega dan Yongki Aribowo yang telah memperkuat timnas senior adalah otomatis masuk Timnas U-23 Pra-Olimpiade 2011.

Hanya karena ego PSSI yang tidak mau mensahkan LPI, kemudian pelatih Alferd Riedl pun dengan sangat terpaksa mencoret Irfan Bachdim maupun tidak memanggil Kim Kurniawan untuk ikut seleksi. Dalam hati pelatih berwajah dingin ini, pasti mengakui kualitas Irfan di atas rata-rata pemain U-23 lainnya. Di Timnas Senior pun Irfan masuk tim inti berduet dengan Christian Gonzales.

Kita bisa melihat rasa nasionalisme Irfan Bachdim sangat tinggi. Ia tampak menangis tersedu-sedu ketika Indonesia kalah oleh Malaysia di Final Piala AFF 2010 lalu. Namun, mudah-mudahan masih ada harapan pintu terbuka bagi PSSI untuk mengakui LPI sebagai sebuah kompetisi resmi, setelah DPR turun tangan meminta agar ISL dan LPI bisa berdampingan di bawah naungan PSSI.

Kalau PSSI keukeuh dan tidak mau mendengar siapapun juga termasuk DPR bahkan mungkin Presiden sekalipun, berarti PSSI perlu segera direformasi karena mata dan hatinya sudah tertutup rapat-rapat. Mereka tak ubahnya bagaikan diktator yang keputusannya adalah dogma yang mutlak dan tidak bisa dirubah oleh siapapun juga.***

Irfan Bachdim

Share:
idcloudhost | ssd cloud hosting indonesia

DONASI

Kami Menerima Donasi Dalam Bentuk Crypto. Silahkan Kirim ke Wallet Kami: - BITCOIN: 1NBkLam675uTJuxob2JMhA72G88dp6qErt - DOGE: DS3z4iUGih6CLjGHfuzNT7bBjBf8mFmKHE

Blog Arsip

Label

Berita (553) Selebritis (263) sepakbola (240) Kesehatan (149) bisnis (133) Video (132) Misteri (123) crypto (119) Iptek (93) Persib Bandung (91) Bandung (85) tips (70) Timnas Indonesia (61) Wisata (55) Olahraga (54) persib (54) Liga Indonesia (51) internet (48) relationship (48) bitcoin (44) Penampakan (35) game (34) indonesia (33) sepak bola (33) timnas (33) video lucu (33) Musik (24) Gadget (22) pssi (22) Kriminal (20) Rumah (19) Unik (17) viral (16) Wanita (15) resep masakan (15) BlackBerry (13) batu akik (13) Film (12) Otomotif (12) Liga 1 (11) Smartphone (10) Ring (9) koleksi (9) teknologi (9) Inggris (8) SEO (8) Trading (8) jepang (8) Handphone (7) Komputer (7) Malaysia (7) Opini (7) irfan bachdim (7) istri (7) properti (7) Italia (6) Sergio van Dijk (6) facebook (6) timnas u-19 (6) ISL (5) Jakarta (5) Sea Games (5) YouTube (5) ade londok (5) cinta (5) liverpool (5) murah (5) psikologi (5) tips SEO (5) twitter (5) Bali United (4) Hantu (4) Perang (4) Persija (4) Piala AFF (4) barcelona (4) desain (4) download (4) hiburan (4) info (4) madura united (4) mistik (4) odading mang oleh (4) piala asia (4) polisi (4) politik (4) thailand (4) trik (4) Bali (3) Hotel (3) Israel (3) Kredit Rumah (3) Kuntilanak (3) Nokia (3) Ramalan (3) Uang (3) Uruguay (3) Vietnam (3) Vina Garut (3) batu bacan (3) bitcoin gratis (3) david beckham (3) evan dimas (3) gaza (3) gonzales (3) hukum (3) laptop (3) mitra kukar (3) nikah (3) rock (3) sulap (3) Diego Michiels (2) Dijual (2) Febri Hariyadi (2) Feng Shui (2) Hape (2) Hollywood (2) IPL (2) Illija Spasojevic (2) Imlek (2) Inter Milan (2) Jerman (2) Jokowi (2) K-pop (2) KPR (2) Konser (2) Korea (2) LPI (2) LSI (2) Lebaran (2) Lionel Messi (2) Lucu (2) Lukisan (2) Marcos Flores (2) Mati (2) Messi (2) Michael Jackson (2) Mobil (2) Naga (2) New Zealand (2) Persipura (2) Sheila Marcia (2) Spanyol (2) Surabaya (2) TV (2) Tasikmalaya (2) Turki (2) batu combong (2) black opal (2) ezechiel n'douassel (2) fifa (2) gaji (2) google (2) gratis (2) irak (2) jual (2) khodam (2) kolektor (2) korea selatan (2) maitimo (2) mudik (2) myanmar (2) pantai (2) persebaya (2) rekor (2) resep masakan praktis (2) resep pizza (2) suami (2) survei (2) teknik SEO (2) vanuatu (2) wisata Bandung (2) Anime Jepang (1) Bhayangkara FC (1) Bibit Samad (1) Blackpink (1) Briptu Agus (1) Bruno Matos (1) Carlos Slim (1) Carton Cole (1) Cendrawasih (1) Champagne (1) Cibiru (1) Cihanjuang (1) Cimahi (1) Ciwaruga (1) Darya Klishina (1) Denpasar (1) Djohar Arifin (1) Eastern Hills Regency (1) El Clasico (1) El Loco (1) Emilio Audero Mulyadi (1) Essien (1) Euro (1) Fans (1) Fashion (1) Febri Haryadi (1) GPS (1) Garut (1) Gaya Hidup (1) Gereja (1) Girlband (1) Gucci (1) Gun n Roses (1) Gunung Galunggung (1) Gus Hanson (1) Halim Mahfudz (1) Hariono (1) Harry Potter (1) Hewan (1) Hitler (1) Honda (1) Idul Fitri (1) Iran (1) Islam (1) Ivan Krstanovic (1) JW Marriot (1) Jaksa (1) Java Jazz (1) Jazz (1) Jennifer Dunn (1) Jepara (1) Jessica (1) Jodoh (1) Juventus (1) KPK (1) Kamar (1) Kamar Tidur (1) Kampung Gajah (1) Kate Middleton (1) Kejahatan (1) Ketupat (1) Kim Kurniawan (1) Korban (1) Koruptor (1) LA Galaxy (1) Ladi Diana (1) Lady Wash (1) Lebanon (1) Lemot (1) Lenovo (1) Leon Benko (1) Liga 1 Indonesia (1) Lumajang (1) Madura (1) Mafia (1) Maladewa (1) Malaikat (1) Manga (1) Marco Simic (1) Maria Takagi (1) Matilde Mourinho (1) Matsunaga (1) Meksiko (1) Miss Dunia (1) Mitos (1) Model (1) Nasional (1) Nepal (1) Neverland (1) News (1) Nganjuk (1) Nicolas Vigneri (1) Nikah siri (1) Nikita Mirzani (1) Nil Maizar (1) Nokia X (1) Nova Arianto (1) Osama (1) PC World (1) PS Tira Persikabo (1) PSIS Semarang (1) Pangeran William (1) Pantai Kartini (1) Pasang Iklan Banner (1) Pasutri (1) Pelatih (1) Pelayan (1) Penjahat (1) Permen Karet (1) Piala AFC (1) Piala Champions (1) Pipit (1) Piramida (1) Pocong (1) Puerto Rico (1) Qatar (1) RIM (1) Real Madrid (1) Rebecca Black (1) Robbie Gaspar (1) Roma (1) SMK (1) Samsung M10 (1) Samurai X (1) Sarah White (1) Satpam (1) Segitiga Bermuda (1) Sejarah (1) Selandia Baru (1) Selena Gomez (1) Senjata (1) Sentul (1) Sentul Nirwana (1) Shalke04 (1) Sistar (1) Siswa (1) Sleep Paralysis (1) Sora Aoi (1) Sriwijaya FC (1) Stefano Lilipaly (1) Stevie Wonder (1) Storm (1) Suap (1) Syawal (1) T36 (1) TKW (1) Taiwan (1) Tas (1) Tidur (1) Tilang (1) Tina Talisa (1) Torch 9800 (1) Transformers (1) Tugu Tani (1) Ular (1) Ular Pyhthon (1) Universitas (1) Valentino (1) Vanga (1) Vdeo (1) Velope Vexia (1) Venesia (1) Versace (1) Wanita Indonesia Cantik (1) Warren Buffet (1) Wayne Rooney (1) Xperia (1) YFI (1) Younghusband (1) Zumi Zola (1) adsense (1) alligator gar (1) batu bulu macan (1) beli emas (1) blackberry Q5 (1) boca juniors (1) burberrys (1) camat (1) canon (1) carlton cole (1) catenaccio (1) ceramah UAS (1) christian gonzales (1) daftar harga (1) dajjal. ISL (1) david copperfield (1) dita fakhrana (1) donald trump (1) driver (1) emas batangan (1) erick thohir (1) espn (1) everton (1) follower (1) forbes (1) freebitcoin (1) gadai emas (1) gadai istri (1) game of thrones (1) ganteng (1) gerardo bedova (1) gol (1) google adsense (1) grapari (1) hakim (1) halving day (1) hang (1) harga blackberry (1) harga emas (1) harga handphone (1) hipnotis (1) hobi (1) iPhone (1) ijo garut (1) ikan hias (1) iklan jadul (1) indramayu (1) inves emas (1) ip2770 (1) ipad (1) ipanelonline (1) iron man (1) isi survei (1) istilah blackberry (1) izrail (1) jennifer kurniawan (1) jessica kumala wongso (1) jomblo (1) kaos (1) kartu merah (1) kata kunci (1) kaya (1) kecubung (1) keluarga (1) kemeja (1) keyword (1) khasiat (1) khasiat petai (1) kimia (1) kisah (1) koleksi. aneh (1) korea utara (1) kosa kata baru (1) kosin (1) kriteria (1) kroasia (1) kung fu Panda (1) kurnia mega (1) kursi (1) lajang (1) lcd (1) liga champions (1) lowongan kerja (1) luis milla (1) magis (1) mama lauren (1) manado (1) manchester city (1) mars (1) mata-mata (1) mati suri (1) media sosial (1) meliani (1) menabung (1) menteri (1) metallica (1) mewah (1) michael essien (1) millatfacebook (1) motivasi (1) multimedia (1) mumi (1) muslim (1) neurplogi (1) notebook (1) oppo (1) otak (1) pakistan (1) palsu (1) parodi (1) paskibra (1) pencuri (1) pengobatan kanker (1) perbaikan (1) piala walikota padang (1) picture (1) pizza teflon (1) pns (1) point blank (1) polteng (1) power balance (1) pra piala asia (1) predator thronos (1) ps tira (1) rambut sehat (1) raphael maitimo (1) real madrid (1) relasi (1) resensi (1) review (1) risty (1) ruko (1) rumah hantu darmo (1) samsung (1) sandera (1) sarung (1) seleksi (1) semarang (1) semen padang (1) sewa (1) shalat (1) shevchenko (1) sianida (1) sinem kobal (1) sirsak (1) skor pertandingan (1) soekarno (1) spareone (1) spesifikasi pc (1) spritus (1) standar (1) star wars (1) striker persib (1) suchao nuchnum (1) sujud (1) sungi dareh (1) suriah (1) tanah (1) tekno (1) televisi (1) televisi jadul (1) telkomsel (1) tempat tidur (1) terbang (1) timnas u19 (1) tools SEO (1) traffup (1) tragis (1) tren (1) tristan alif (1) tuah (1) ular python (1) usher (1) virus (1) virus korona (1) visitor (1) vitor saba (1) walter mazzarri (1) wanita idaman pria (1) warnet (1) warung kopi (1) william overtoom (1) willian overtoom (1) windows XP (1) yaman (1)

Promosi

Pake Ini TV Tabung Bisa Jadi Smart TV Premium Sport Bra Rp 195 K MINING DOGE COIN PAKE USB LEBIH CEPAT, LOW WATT. PASTI CUAN SAMBIL REBAHAN VGA AGS VURRION NVIDIA 11 GB U/MINING/GAMING. MURAAH!!!